Fakultas Pertanian-Peternakan, Universitas Muhammadiyah Malang merancang sistem studi dan kurikulum secara komprehensif terintegrasi melalui basic sciences masing-masing Program Studi serta dilengkapi dengan pengembangan Center of Excellence (CoE) sebagai implementasi dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Sejak Tahun 2020, Program Studi Teknologi Pangan UMM telah berpartisipasi pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program ini memberikan dampak signifikan pada implementasi kegiatan pembelajaran terbaru sesuai dengan arahan Kemdikbud Dikti. Tahun 2021, Prodi Teknologi Pangan UMM berpartisipasi lagi pada Program Kompetisi Kampus Merdeka hingga sekarang. Program UMM Pasti juga menjadi komitmen Prodi Teknologi Pangan UMM untuk mendampingi mahasiswa untuk :
Pasti LULUS TEPAT WAKTU dan pasti BEKERJA.
Selain itu, menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia industri, Prodi Teknologi Pangan UMM membuka Center of Excellence (CoE) "Kelas Cokelat" sebagai program UNGGULAN. Kelas Cokelat menawarkan inovasi pembelajaran dari Prodi Teknologi Pangan yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat guna melahirkan cokelat expert yang menguasai teknologi pascapanen dan pengembangan produk fine aroma cocoa beans berdasarkan konsep pangan fungsional dan halal.
KELAS PROFESIONAL COKELAT
Tahun 2022 ini, Prodi Teknologi Pangan UMM merintis CoE “Kelas Cokelat”. Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting bagi perekonomian negara. Indonesia saat ini merupakan negara pemasok utama kakao dunia setelah Pantai Gading, Ghana, Ekuador, Kamerun, dan Nigeria (International Cocoa Organization - ICCO, 2019). Namun, harga biji kakao asal Indonesia masih rendah dibandingkan negara lain. Hal ini disebabkan oleh kualitas biji kakao Indonesia yang masih rendah karena hampir 90% diantaranya belum difermentasi sehingga tidak memenuhi syarat biji kakao sesuai standar mutu nasional maupun internasional. Tidak dapat dipungkiri, proses untuk menjadikan biji kakao mentah menjadi biji kakao kering terfermentasi yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri cokelat masih belum dikuasai oleh sebagian besar petani kakao di Indonesia.
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 67/Permentan/OT.140/5/2014 telah mendorong peningkatan kualitas biji kakao termasuk fermentasi kakao untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Teknologi fermentasi, pengeringan, dan peralatan fermentasi telah diajarkan dan diberikan oleh Kementerian Pertanian, namun teknologi ini belum sepenuhnya dipahami dan diaplikasikan oleh sebagian besar para pelaku usaha kakao di Indonesia. Edukasi terkait hal tersebut dibutuhkan sebagai solusi. Guna menjawab permasalahan tersebut, Prodi Teknologi Pangan UMM merintis CoE Kelas Cokelat.
Prodi Teknologi Pangan UMM sejak awal pendirian hingga sekarang, memiliki tujuan pengembangan pangan fungsional dan halal. Pangan fungsional adalah pangan yang dapat memberikan dampak baik bagi kesehatan di luar zat gizi yang dimiliki. Halal sendiri merupakan regulasi dasar yang selalu disertakan dalam pengembangan produk Prodi Teknologi Pangan UMM, yang sinergi dengan semangat aplikasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Berangkat dari tujuan pengembangan pangan fungsional dan halal, serta adanya prospek pengembangan komoditi kakao di Indonesia dan juga Internasional, Prodi Teknologi Pangan UMM merintis CoE Kelas Cokelat.
KEUNGGULAN DAN KOMPETENSI KHUSUS
CoE Kelas Cokelat Prodi Teknologi Pangan akan memfokuskan beberapa hal terkait aplikasi:
Keunggulan
Kompetensi Khusus
Mahasiswa dapat memahami, mempraktekkan, dan memiliki keterampilan terkait :
TUJUAN
Tujuan dari kelas profesional cokelat ini adalah sebagai berikut:
Output CoE Kelas Cokelat Prodi Teknologi Pangan yaitu, meningkatkan jumlah dan juga kualitas SDM terkait proses penanganan pasca panen dan pengolahan produk kakao.
Outcome CoE Kelas Cokelat Prodi Teknologi Pangan:
Ulasan Kelas: Kesaksian Mahasiswa CoE Batch 1 dalam Perjalanan Membangun Masa Depan