Hari Kartini, 21 April 2018 kemarin merupakan merupakan momen kebanggaan tersendiri bagi Ibu Dr. Ir. Elfi Anis Saati,MP karena turut mengisi hari nasional dengan semangat wanita pejuang pendidikan. Ibu Elfi Anis Saati, dosen ITP UMM, hadir sebagai narasumber pada talkshow dengan tema “Chemistry Behind Food Color” yang diselenggarakan oleh Universitas Ma Chung.
Pada acara talkshow tersebut, Ibu Elfi hadir dengan membawa langsung produk hasil penelitian beliau yaitu, “Elviza.” Elviza merupakan minuman berantioksidan yang sehat dari bunga mawar. Elviza merupakan hasil penelitian Ibu Elfi selama 2-3 tahun. Produk tersebut merupakan bukti nyata bahwa pigmen dari bahan alam dapat diterima oleh konsumen. Melalui produk tersebut Ibu Elfi menyampaikan semangat optimisme bahwa perkembangan pigmen alami memiliki prospek yang bagus di masa depan.
Ibu Elfi bersama produk "Elviza"
Perlu diketahui pigmen merupakan sumber pewarna alami yang akhir-akhir ini berkembang pesat karena terbukti memiliki aktivitas antioksidan bahkan antimikroba. Hasil penelitian tersebut menjadikan pigmen sebagai sumber potensial bagi pengembangan pangan fungsional. Pangan fungsional dengan visi tersebut sangat ditunggu kehadirannya bagi masyarakat yang sadar akan kesehatan.
“Pigmen alami sebenarnya cukup banyak, seperti klorofil yaitu penyumbang warna hijau bagi tumbuhan, kurkumin pada rimpang, karotenoid pembawa warna kuning hingga merah pada rumput laut, wortel, pepaya, dan lain-lain.”, Ibu Elfi menjelaskan. “Yang paling banyak tersedia adalah flavonoid, terutama pigmen antosianin yaitu penyumbang warna merah muda, merah, ungu, dan juga biru. Antosianin banyak ditemukan pada organ tanaman seperti bunga, daun, umbi, batang, biji, dan juga akarnya.”
Ibu Elfi bersama tim telah melakukan penelitian tentang antosianin dari bunga mawar, kana, turi gladiol dan lain-lain. Hasil penelitian tersebut positif memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, terutama dari bunga mawar. Antosianin dari bunga mawar diketahui juga dapat mencegah penyakit ginjal dan juga hati. Hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan pada jurnal Internasional dan beberapa telah dipatenkan.
Bermaksud untuk menyediakan pangan yang sehat bagi masyarakat dan mengurangi penggunaan pewarna non-pangan berbahaya seperti Rhodamin B, Amaranth, dan Pauncou, Ibu Elfi melakukan hilirisasi produk minuman antioksidan dengan merk Elviza tersebut. Selain Elviza, Ibu Elfi juga tengah mengembangkan produk pewarna alaminya dengan ragam warna yang diisolasi dari bahan alam Indonesia. “Produk pewarna alami saya tengah dikembangkan untuk memenuhi permintaan pengusaha batik ekspor asal Medan yang memiliki usaha batik di Malang.”, Ibu Elfi menambahkan.
Ibu Elfi bersama Peserta Talkshow di Ma Chung
Saat ini pigmen dari bahan alam di Indonesia memiliki potensi yang tinggi untuk dimanfaatkan sebagai produk pada pangan, kosmetik, obat herbal, kerajinan, batik, bahkan menjadi sumber listrik. Secara pendekatan ilmiah, pigmen hasil isolasi bahan alam dapat diuji dengan menggunakan metode spektrofotometri seperti Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Infra Red (IR), High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Liquid Chromatography-Mass Spectroscopy (LC-MS), dan Nucleic Magnetic Resonance (NMR).
Capaian Ibu Elfi tersebut tak lepas dari wujud kepedulian beliau sebagai civitas akademia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Perlu diketahui pula, Laboratorium Sentral UMM, tepatnya pengujian antosianin di Laboratorium Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) telah terakreditasi KAN ISO 17025 sejak September 2017. Satu kebanggaan dari UMM untuk bangsa. (ITP/vrt)